Monday, December 15, 2008

"Penyakit Lupus banyak menyerang wanita"





Dalam 3 tahun terakhir mulai tahun 2003 hingga 2006, jumlah penderita lupus yang berobat ke RSU dr Soetomo Surabaya mencapai 215 pasien. Tiap bulannya terdapat 10 hingga 15 pasien baru.
Rata2 pasien yang datang ke RSU dr Soetomo berusia 12 - 40 tahun. Namun ada pula anak2 pada usia 6 hingga 10 tahun sudah terdeteksi menderita lupus.

" Penyakit lupus masih menjadi momok kakum wanita. Dari sepuluh penderita lupus, sembilan diantaranya wanita. Bayi yang menderita lupus biasanya dari menurun dari ibunya, " kata Dr dr Joewono Soeroso MSc spPD-KP, pakar rheumatologi RSU dr Soetomo Suarabaya, Selasa ( 14 agust 2007 ).

Mengapa banyak diderita wanita? Menurut Juwono, penyakit lupus berkaitan dengan hormon estrogen yang dominan pada wanita. Sama halnyadenga stres, produksi hormon estrogen berlebihan juga mempengaruhi sel2 kekebalan tubuh.

Akibatnya, sel2 kekebalan tubuh bertindak superaktif. Tak hanya " benda asing " seperti virus dan kuman, sel2 tubuh juga ikut2an diserang.

" Wanita akan terus memproduksi hormon estrogen hingga menopause. Jadi kemungkinan terkena lupus sangatlah besar, " ucapnya.

Dia menyarankan, agar para wanita yang punya riwayat keluarga terkena lupus u/ mulai berhati - hati. Mereka juga harus menjauhi faktor pencetus lupus.

Faktor2 pencetus itu adalah stres, terpapar sinar matahari dan kelelahan.

Juwono menjelaskan bahwa lupus merupakan kelainan autoimun ketika antibodi menyerang virus / kuman asing dan sel tubuh sendiri. Namun, tak banyak masyarakat yang tahu penyakit tsb.

Sebab, lupus tak punya gejala khusus. Gejala yang dialami masing2 individu juga berbeda. Ada yang awalnya mengenai mata, panas tak kunjung sembuh, penurunan fungsi ginjal, hingga mengalami kejang akibat pembengkakan otak.
Bahkan ada juga yang depresi / gangguan jiwa ringan.

" Diagnosisnya juga sulit. Itu yang membuat pasien datang dalam kondisi terlambat. Karena gejala awal begitu beragam, lupus sering disebut penyakit seribu wajah, " tambahnya.

Lupus sebenarnya bukan tidak bisa diobati. Lupus bisa dikendalikan asal pasien harus sabar dan rajin mengkonsumsi obat2an secara rutin. Kesabaran membuat sel2 kekebalan tubuh jadi normal kembali, sehingga gejala lupus tak muncul kembali.

" Kesabaran dan telaten minum obat jadi penentu perbaikan kondisi penderita lupus, " katanya.

http://www.fupei.com/IDForum-viewthread-tid-12634.html

No comments: